Pantai Natsepa dan Pantai Liang Ambon Manise

Ambon manise!


Setibanya kami di Bandara Pattimura dijemput oleh rekan, laki-laki umurnya paruh baya, yang istimewa adalah beliau begitu ramah. Oke, sebelumnya saya mengira orang-orang Ambon tidak bisa seramah beliau, hihihi..  Cuzzz... mari kita mulai liburan kali ini...
*psssstt, sebenernya ada pekerjaan juga datang di Kota Ambon ini, jadi sekalian jalan-jalan gitu, hahay...

Kami bergerak menuju ke resort di daerah Natsepa Ambon kami menaiki mobil. Oi oi, terkejut saya ketika tiba-tiba mobil mengantri seperti hendak memasuki kapal ferry yang menganga di sebuah dermaga. Ya, kami menyeberangi Teluk Ambon dari Poka ke Galala, lamanya penyeberangan sekitar 20 menit. Bisa saja kami melaju dengan memutari teluk, namun memakan waktu sekitar 60 menit sehingga kebanyakan penduduk Ambon memanfaatkan kapal ferry. Ketika saya berada di kapal ferry, saya lihat ada pembangunan jembatan yang nantinya akan menghubungkan Poka dan Galala. Cukup panjang rupanya, dengar-dengar nama jembatan itu adalah Jembatan Merah Putih. Kita lihat beberapa tahun lagi, semoga pembangunannya lekas rampung karena ini akan menjadi daya tarik tersendiri sebagai icon Kota Ambon, layaknya Jembatan Suramadu penghubung Kota Surabaya dengan Pulau Madura Jawa Timur.

Teluk Ambon


Kapal ferry dari Galala ke Poka



Yak! Pantai Natsepa...... Sambutan deretan penjual jajanan rujak buahnya yang khas bikin mmmmmmmmmhhh. Maknyusss, makan rujak di pinggiran pantai. Pantai ini tidak terlalu indah karena garis pantainya pendek dan terlihat kurang terawat sehingga dijumpai fasilitas umum yang sudah rusak dan kotor. Tapi lumayan lah dengan rujaknya hehe, apalagi di seberang jalan penjual rujak buah ada warung makan kecil penjual Papeda, makanan khas Ambon yang terbuat dari sagu. Boleh lah lanjut makan Papeda kuah sayur ikan. Harganya sangat terjangkau karena ini bukan restoran besar ahihihi.

Pantai Natsepa


Pantai Natsepa



Puas berwisata kuliner di Pantai Natsepa dilanjutkan ke Pantai Liang Ambon. Jika tidak menggunakan kendaraan pribadi kita dapat menggunakan jasa ojek maupun angkot. Disarankan menggunakan ojek karena angkot menuju ke Liang sangat langka. 
Oke, setelah berkendara sekitar setengah jam dari Pantai Natsepa, tibalah di Pantai Liang. Airnya bening, pantai kelihatan hamparan warna biru muda, pasir putih... 
Oke, memasuki Pantai Liang tidak dikenakan tarif sepeserpun, pantai ini masih sepi pengunjung. Ada serombongan pengunjung dari Papua Barat sangat menikmati ombak pantai cantik ini. Mereka bermandi ria di hangatnya air laut, di bawah teriknya matahari siang. Menyenangkan melihat mereka begitu menikmati suasananya. Saya...ciprat-ciprat air saja yak  ^_^


Pantai Liang, Ambon


Pantai Liang, Ambon
Beningnyaaaa Pantai Liang, Ambon

Happpp happp....

Pantai Liang, Ambon




Cuaca sangat cerah hari itu, secerah hati saya... eaaaa... Saya harap kelak dapat menjangkau pantai-pantai cantik lainnya di Propinsi Maluku yang belum pernah saya pijaki. Masih banyak kawan. 
Indonesia kita kaya!!

I Love Indonesia



Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 Jam untuk "Tektok" Gunung Pangrango, Jawa Barat

Pengibaran Bendera Sepanjang 1 Kilometer di Gunung Rakutak, Bandung

Backpacker ke Dieng, Wonosobo