Di Kaki Gunung Slamet Aku Mulai Jatuh Cinta

Derap langkah nan gagah perkasa 
Seirama dan satu suara
Sambil bernyanyi lagu hura-hura....


Itu adalah syair lagu yang pada TUJUH tahun lalu mulai menjadi teman hiking, saat pertama kalinya menjajaki kaki Gunung Slamet bagian selatan. Ya, hiking melintasi hutan dari kawasan Kecamatan Cilongok, Banyumas hingga kawasan wisata Baturaden. Jalurnya ringan saja karena sudah banyak masyarakat sekitar yang menggunakan jalur ini untuk lalu lintas berladang mereka.

Terdapat beberapa kawasan yang dapat dilewati, mulai dari persawahan, hutan pinus maupun hutan tropis pada umumnya di Indonesia. Banyak dijumpai sumber mata air berupa sungai-sungai kecil yang mengalir. Ketika musim hujan tiba, pacet perlu diwaspadai karena keberadaannya yang menempel di tanah dan rumput bisa menempel di kaki kita. Jika terserang pacet dapat melepaskannya dengan membubuhkan tembakau atau menyemprot dengan spray anti nyamuk. Dijamin pacet akan lepas dengan sendirinya dari kulit kita.












Masih di Kecamatan Cilongok, terdapat curug Cipendok, sebuah air terjun yang merupakan tempat wisata milik Kabupaten Banyumas. Akses dari jalan raya menuju curug cukup jauh namun sangat jarang kendaraan umum yang menuju ke lokasi ini. Jika tidak menggunakan kendaraan pribadi, tidak ada salahnya mencoba trekking bersama teman-teman, hahay.... 
Selain curug Cipendok di Kecamatan Cilongok, kita juga dapat menemukan curug-curug lainnya di kecamatan Baturaden. Salah satunya curug gede, akses menuju ke curug ini juga masih terbatas jika menggunakan angkutan umum, namun kendaraan pribadi masih bisa menjangkaunya karena jalan rayanya mulus. Eh, tapi selama trekking tidak diperkenankan menggunakan fasilitas transportasi, ya, trekking, trekking and trekking... Tentunya dengan jalur yang berbeda dari yang dilalui alat transportasi. 
Di curug ini asik untuk bermandi ria ^_*...... Airnya segaaar.....dingiiiiin...



Curug Gede, Baturaden di Kaki Gunung Slamet


Selama hiking, kita dapat mendirikan tenda-tenda untuk bermalam di hutan. Jalur Cilongok-Baturaden dapat diselesaikan dengan trekking seharian, namun kita dapat melewati malam juga di tengah-tengah hutan. Jangan khawatir, kawasan hutan di sini tidak terlalu lebat, aman untuk bermalam.



Air Panas Objek Wisata Baturaden




Di tengah dinginnya malam, di sela hembusan napas penuh kabut, kita msih dapat merasakan kehangatan dan keramahan teman-teman...
Mari bersyukur atas nikmat Tuhan ini, teman.... dan saya mulai jatuh cinta menembus belukar alam di Indonesia...



Salam Lestari!








Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 Jam untuk "Tektok" Gunung Pangrango, Jawa Barat

Pengibaran Bendera Sepanjang 1 Kilometer di Gunung Rakutak, Bandung

Backpacker ke Dieng, Wonosobo