Pantai Tanjung Karang, si pasir putih di Kota Donggala


Welcome to Donggala

 Pantai Tanjung Karang berpasir putih yang dapat diselami tersembunyi di Kota Donggala! Pantai cantik ini dapat dijangkau dengan mobil sekitar 1-1,5 jam dari bandara Mutiara, Kota Palu.

Kota Donggala yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah mungkin masih kedengaran asing di kalangan penyelam domestik ya. Keindahannya bisa lah bersaing dengan pantai-pantai pasir putih lainnya di Indonesia.




 Gumpalan awan yang putih bersih dilatari warna biru langit yang elok membuat mata yang memandangnya semakin dimanjakan. Air lautnya kelihatan biru segar karena pasir putihnya. Namun sayang pasir putih bercampur aduk dengan pecahan tumbuhan mati sehingga pemandangan bibir pantai sesekali ada gundukan hitamnya. No worry, masih tetap terlihat cantik.


Akses menuju pantai ini mudah saja menggunakan kendaraan pribadi, mobil diparkir tidak jauh dari lokasi bibir pantai. Tidak perlu trekking, tidak ada jalan rusak, mulus. Saya tidak menjumpai adanya kendaraan umum, mungkin masih sangat langka trayek antara kota Palu menuju pantai Tanjung Karang. 

Pondok penginapan milik warga setempat

Jika ingin bermalam di pantai ini dapat menyewa pondok-pondok sederhana yang berjejer tepat di bibir pantai. Begitu membuka pintu atau jendela pondok akan langsung menjumpai pantai yang biru. Terdapat pula resort mewah milik pengelola asing yang terletak tidak jauh dari deretan pondok sewaan milik warga setempat. Biasanya turis mancanegara yang melakukan kegiatan diving menginap di resort ini.





Seberang bibir pantai ada pulau kecil yang dapat dijangkau menggunakan perahu-perahu milik nelayan. Para nelayan bersedia mengantarkan pengunjung dengan ongkos yang cukup terjangkau. Bahkan ada beberapa perahu yang didesain khusus untuk wisata laut, yaitu adanya kaca di lambung perahu, mirip seperti akuarium berjalan sehingga kita dapat melihat flora fauna bawah laut tanpa melakukan snorkeling.




Kawasan pantai ini masih sepi pengunjung yang melakukan aktifitas diving maupun snorkeling. Sepertinya pemerintah setempat perlu lebih serius membenahi fasilitas umum agar lebih baik serta perbanyak promosi wisata. Saya tidak melakukan snorkeling maupun diving di sini, namun saya yakin dengan kondisi alam yang masih baik di Donggala menjadikan alam bawah laut di Pantai Tanjung Karang masih bagus juga. Jika ada kesempatan kedua ke tempat ini akan saya coba bersnorkeling ria ^_^





Hey, wanna join me cross the sea?






 Okey jalan-jalan di pantai selesai, dalam perjalanan pulang Kami mampir ke masjid apung, mari istirahat sejenak sambil beribadah....



Masjid Apung



Pemandangan dari Masjid Apung










Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 Jam untuk "Tektok" Gunung Pangrango, Jawa Barat

Gambar
Jam menunjukkan pukul 16.30 pm ketika Saya memutuskan untuk mendaki Gunung Gede atau Pangrango, tepatnya 4 jam sebelum berangkat ke terminal Kampung Rambutan yang dijadikan sebagai meeting point dengan teman-teman. Posisi kami berada di Jakarta sehingga mudah saja jika janjian di terminal Kampung Rambutan. Ini pendakian “tek-tok” alias naik dan turun gunung dihajar saja, tidak bermalam di jalur pendakian. Bakal jadi pengalaman pertama Saya nih mendaki gunung secara “tek-tok” bersama dua orang teman yaitu kak Lidya dan kak Ari. Eh, kenapa kata “ atau ” di atas cetak tebal ya?? Begini ceritanya… Lanjut sampai habis yaa… Hihihi… Bagi masyarakat Jawa Barat, siapa yang tidak kenal Kawasan Wisata Gunung Gede Pangrango? Khususnya bagi pendaki di daerah Jakarta, Jawa Barat dan Banten rasanya belum “wisuda” jika belum pernah mendaki Gunung Gede atau Gunung Pangrango. Hal ini dikarenakan Gunung Gede Pangrango sudah dikelola dengan baik oleh Balai Besar Taman Nasional Gede Pangra
Baca selengkapnya

Pengibaran Bendera Sepanjang 1 Kilometer di Gunung Rakutak, Bandung

Gambar
Pelan-pelan matahari muncul dari timur, di ujung kumpulan puncak Gunung Rakutak, tepat pada tanggal 17 Agustus 2015. Gunung Rakutak memang memiliki 3 puncak yang terbentang dalam satu punggungan, memanjang dari barat ke timur. Saya dan teman-teman tiba di puncak sisi barat, tepat saat matahari mulai muncul. Terlihat bendera ukuran besar berkibar di atas sebatang galah, mata saya mulai berkaca-kaca, ini hari merdeka. Saya berlarian menuju ke puncak timur ke arah matahari terbit, tidak rela matahari secepat itu merangkak naik. Tapi nyatanya saya sampai pada puncak paling timur Gunung Rakutak terlambat, matahari telah naik tinggi, ini karena di tengah jalan saya asik foto-foto haha… cekrak cekrek cekreeeekkk… Pendakian masal Gunung Rakutak pada tanggal 16-17 Agustus 2015 diadakan oleh dua k omunitas pecinta alam yaitu   Forum Komunikasi Pecinta Alam (FKPA) Kabupaten Bandung dan Himpala Rakutak. Istimewanya, tepat pada hari kemerdekaan dikibarkan be
Baca selengkapnya

Backpacker ke Dieng, Wonosobo

Gambar
Posisi awal saya berada di Jakarta, bertolak ke Wonosobo, Jawa Tengah menaiki kereta api yang dilanjutkan dengan bus umum. Pesan tiket kereta, cari info penginapan, cari peta lokasi wisata Dieng, cari info transportasi hingga eksekusi liburan saya lakoni sendiri. Semuanya berawal dari rasa ingin liburan yang membuncah dikala teman-teman terbaik yang bisa diajak "nggembel" tidak ada yang minat ke Dieng. Hih, shombong . Hasilnya, saya nekad bersolo backpacker ke kawasan wisata Dieng, tidak masalah, toh akhir-akhir ini memang sedang nge_hitz yang namanya keluyuran sendirian alias solo backpacker . Selepas perjalanan 5 jam dengan kereta, di stasiun Purwokerto saya lanjut menuju ke Terminal Purwokerto (Terminal Bulupitu) dengan menaiki angkot yang tersedia banyak di depan stasiun. Sekali saja naik angkotnya. Calo-calo di terminal Purwokerto sopan-sopan, mereka memang suka "ngintilin" calon penumpang, apalagi jika kita terlihat bingung, tapi urusan
Baca selengkapnya