Tiga Hal yang Dapat Menggoda Anda Kembali Lagi ke Gunung Bromo




Inilah tiga hal yang tercantik yang membuat semua orang yang pernah menjejakkan kaki di Gunung Bromo serasa ingin kembali ke sana.
1. Sunrise
2. Sejuknya udara pegunungan
3. Bukit-bukit yang menawan

Jika kita menikmati semua hal itu dijamin dapat membuncahkan rasa senang dan syukur. Dipastikan dalam hati berjanji suatu saat akan kembali ke kawasan Gunung Bromo, benar tidak?



Mentari Pagi Muncul dari Balik Bukit

Dua kali sudah Saya menjajakan kaki di Gunung Bromo. View yang Saya dapatkan di kunjungan terakhir berbeda dengan view pertama kali Saya ke Gunung Bromo. Inilah yang menarik, pemandangan alam selalu dinamis dari waktu ke waktu. Hal yang membuat takjub pada kunjungan kedua adalah gambar di bawah ini, tidak Saya dapatkan pada saat pertama ke Gunung Bromo.




Berasa di Latar Film "The Lord of The Rings" Hehe!


Berkunjung ke tempat-tempat wisata favorit pada saat peak season harus mempunyai kesiapan yang lebih mantap. Terutama hal transortasi dan penginapan. Jika pada hari biasa (weekdays) kita dapat menginap di hotel tanpa pesan dahulu, namun di hari libur agaknya perlu melakukan pemesanan. Yaa dari pada pas tiba di kawasan Bromo ternyata semua hotel penuh kan lebih repot. 

Saya pun sempat kehabisan hotel ketika mencoba pesan pada H-7 ke Bromo. Namun setelah searching di internet mendapatkan hotel sederhana (namun mahal) di Sion View Hotel di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura. Hotel ini letaknya 3 km sebelum Cemoro Lawang yaitu kawasan penginapan terakhir di kaki Gunung Bromo. Hotel ini rupanya agak terpencil dari peradaban (restoran, toko, keramaian) hehehe. Saran Saya jika ingin menginap di Sion View Hotel mending memilih kamar yang standar ke atas ya, karena kamar yang rate di bawah standar sangat kotor, bahkan bisa nemuin "spiderman" gitu hiii.....


Jika kita melihat sunrise di pantai, tidak perlu repot memakai kostum yang ribet, bangun tidur tinggal nongkrong di pasir langsung dapat menikmati matarari terbit, dengan catatan penginapan dekat pantai ya... Heboh adalah ketika ingin menikmati pemandangan matahari terbit dari balik pegunungan. Di kawasan Bromo, jika akan melihat matahari terbit maka kita akan "disiksa" dengan beberapa hal. Pertama harus bangung pagi buta jam 02.00 hingga 03.00 WIB, setelah itu mempersiapkan kostum hangat untuk dipakai. Jika tidak ingin kelaparan di jalan perlu juga sarapan atau membuat minuman hangat dahulu. Lanjut lagi harus menuju ke bukit Pananjakan, lokasi strategis melihat matahari terbit, harus menggunakan mobil hard top 4WD selama kurang lebih satu jam dari kawasan Sukapura. Ditambah jalanan yang berkelok di aspal dan gumuk pasik yang sesekali membuat badan terpental-pental karena pasir tak rata. Berada di dalam mobil hard top tidak terlalu terasa dingin, mungkin karena posisi duduk saling berdekatan dan ruangan mobil kecil. Begitu keluar mobil, wuzzzz nikmat sekali dinginnya, rasakan! haha...


Di Bawah Sunrise Gunung Bromo




Bukit Pananjakan terbagi dalam dua titik yang dapat melihat pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru. Keduanya dibedakan berdasarkan ketinggiannya: Bukit Pananjakan I letaknya lebih tinggi dibandingkan Bukit Pananjakan II. Berdasarkan pengalaman, keduanya sama-sama bagus untuk menikmati pemandangan. Keren, tiga gunung sekaligus serasa berada di depan kaki Saya, ditambah ada kabut tipis yang menghiasi jajaran gunung tersebut. 


Matahari terbit berseberangan dengan jajaran gunung, menambah daya tarik untuk segera difoto! Hey, background pemandangannya mirip seperti foto di studio foto ya, tapi ini jauh lebih kece hehe... 

Puncak Gunung Bromo dapat didaki oleh semua kalangan usia. Ramah jalurnya, tidak membuat dengkul coplok kok. Pemilik kuda sewaan berseliweran menawarkan jasanya, sebagai penolong pendaki. Saya sungguh kecewa ketika di pelataran parkiran Gunung Bromo hingga ujung jalur kuda sewaan menuju anka tangga Gunung Bromo banyak dijumpai kotoran kuda. Bagi Saya ini menjijikan. Setelah Saya amati, kuda-kuda sewaan tidak diberikan "kantong celana" sehingga ketika si kuda buang hajat ya langsung jatuh di jalur, hadeuh. Parahnya lagi jalur kuda dan jalur trekking pengunjung berada di tempat yang sama, duh duh, ini pemerintahnya ga memperhatikan sanitasi lingkungan wisata yha??? Kalo perlu konsultan sanitasi kesehatan lingkungan, Saya bersedia kok, promosi dikit lah.



Kawah Gunung Bromo di Depan Mata


Kawah Gunung Bromo












Kuda Sewaan Milik Penduduk Setempat


Suasana Pagi Penuh Kabut Tipis di Kaki Gunung Bromo


Peak Season Membuat Kawasan Wisata Penuh Pengunjung



Gunung Batok  di Sebelah Saya
Pemandangan dari Puncak Gunung Bromo








Pura Hindu di Kaki Gunung Bromo yang Tertutup Kabut Pagi



Jangan ragu untuk merencanakan liburan di Kawasan Gunung Bromo, semuanya dapat diakses dengan mudah. Booking penginapan/hotel dan transportasi bisa melalui internet. Harganya cukup bersaing, jika pandai memilih-milih maka akan mendapatkan harga-harga yang tidak terlalu menguras kantong dengan fasilitas bagus. Mintalah rekomendasi teman yang sudah pernah ke Gunung Bromo untuk memudahkan mengakses beberapa informasi yang akurat.



Selamat menikmati tiga hal yang menggoda di Gunung Bromo...
Selamat ketagihan ya.. Haha!





Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 Jam untuk "Tektok" Gunung Pangrango, Jawa Barat

Pengibaran Bendera Sepanjang 1 Kilometer di Gunung Rakutak, Bandung

Backpacker ke Dieng, Wonosobo