Potret Pantai Kuta dan Tanjung Benoa, Bali


Pagi buta saya mencoba menuju ke tepi pantai Kuta untuk menghirup udara segarnya dan mendengarkan bunyi ombak. Pantai masih sepi, iyalah, pantai Kuta Bali memang lebih bagus untuk dinikmati sunset_nya. Tidak masalah, pagi ini saya tetap akan bermain-main di sini.

 

Pantai Kuta di Pagi Hari

 

Garis pantainya yang panjang dijadikan wisatawan sebagai lahan yang asik untuk bersepeda dan jogging di pagi hari. 



 

Gumpalan awan putih di atas laut belum sempurna menghilang, masih terlihat menyala dengan semburat warna oranye terang matahari. Cakep banget. Garis horison terlihat jelas karena hari itu cuaca cerah sekali.

 

Selepas menghabiskan pagi di pantai Kuta, kami beralih ke Tanjung Benoa, Bali. Waduh, matahari menjadikan kilau air lautnya menyilaukan mata. Sengatan matahari pun mampu menggosongkan kulit saya. Mari kenakan perlengkapan anti badai, eh, anti UV seperti krim kulit dan kaca mata hitam. 

 

Tanjung Benoa

 

Kami menuju ke Pulau Penyu di seberang Tanjung Benoa. Akses ke Pulau Penyu menggunakan perahu kecil dari Tanjung Benoa dengan waktu tempuh kurang dari setengah jam. Sepertinya petahu-perahu di sini sudah dirancang sedemikian rupa sehingga ketika perahu melaju di laut kita dapat melihat pamandangan bawah laut. Bagian lantai perahu dilengkapi dengan kaca transparan.

 

Perahu berhenti sejenak di laut yang cukup dangkal. Ikan-ikan kecil berwarna-warni ternyata sedang pawai di bawah perahu. Kita diperbolehkan melemparkan makanan tertentu ke laut untuk memancing ikan bergerombol di sekitaran perahu. Biasanya roti tawar. Kebiasaan ini tidak bagus untuk ikan maupun kebersihan laut. Kita tahu, roti bukan makanan ikan, lama-kelamaan ikan bisa jadi tergantung dengan makanan pemberian wisatawan, dikhawatirkan ikan tidak mengenali lagi makanan alaminya. Flora laut sesekali nampak bergoyang, inilah yang menandai posisi perahu masih berada di pantai yang cukup dangkal karena terhempas ombak.

 
Di Atas Perahu Berlantai Kaca

Perahu melaju ke pulau Penyu, haaaaaahhhh… Terpaan angin di wajah makin menambah semangat hari ini. Pemandangan di lantai kaca perahu hanya air yang berwarna biru tua, tidak terlihat flora maupun fauna laut. 

 

Pulau Penyu, di sini terdapat penangkaran penyu dan kebun binatang mini. Binatang yang turut meramaikan pulau ini diantaranya ular sanca, beberapa spesies burung dan iguana. Penyu-penyu yang ditangkarkan dipisahkan berdasarkan usianya. Telur penyu yang dikeram hingga penyu dewasa yang beratnya mencapai puluhan kilogram dapat dijumpai di sini.





Beraaaaaaatt.........

 


Well, destinasi wisata Pulau Dewata Bali tidak ada habisnya, pantai yang indah, pegunungan yang cantik hingga budayanya yang besar patut diacungi jempol. 

 




 

 

Komentar

  1. Salam kenal Bli.. Pernah tinggal di Bali, pernah mengunjungi wisata air tanjung benoa. Sekarang lewat tol dari denpasar bisa ya?

    Sekalian numpang promo ya bli, kalau ada yang mau wisata ke jogja bisa menghunjungi website kami di wisata jogja.

    suksma - terima kasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 Jam untuk "Tektok" Gunung Pangrango, Jawa Barat

Pengibaran Bendera Sepanjang 1 Kilometer di Gunung Rakutak, Bandung

Backpacker ke Dieng, Wonosobo